Selasa, 26 Maret 2013
Selasa, 12 Maret 2013
Panjat Pinang
cat air diatas kertas,
untuk mengadakan acara seperti ini harus mengorbankan satu pohon pinang yang usianya ribuan tahun.
Saya baru tahu kenapa dulu waktu saya kecil acara panjat pinang menggunakan pohon bambu sebagai pengganti pohon pinang yang mahal nilainya. Akan tetapi tetap saja nama tradisi seperti ini adalah panjat pinang dan bukan panjat bambu. Kemudian munculah peribahasa "bambu punya susu, pinang punya nama" untuk menggambarkan seorang pioner.Dan bisa juga peribahasa itu diperuntukan atau penggambaran superior, feodal, kapital dsb yang berbau dominasi.
Lepas dari peribahasa itu panjat pinang adalah sebuah tradisi syarat makna, syarat nilai moral, yang kini sudah tiada di era virtual sekarang ini. Dimana orang orang lebih senang bersenggama dengan sesuatu yang semu dripada berbaur merasakan atmosfer humanitas masyarakat layaknya manusia.
untuk mengadakan acara seperti ini harus mengorbankan satu pohon pinang yang usianya ribuan tahun.
Saya baru tahu kenapa dulu waktu saya kecil acara panjat pinang menggunakan pohon bambu sebagai pengganti pohon pinang yang mahal nilainya. Akan tetapi tetap saja nama tradisi seperti ini adalah panjat pinang dan bukan panjat bambu. Kemudian munculah peribahasa "bambu punya susu, pinang punya nama" untuk menggambarkan seorang pioner.Dan bisa juga peribahasa itu diperuntukan atau penggambaran superior, feodal, kapital dsb yang berbau dominasi.
Lepas dari peribahasa itu panjat pinang adalah sebuah tradisi syarat makna, syarat nilai moral, yang kini sudah tiada di era virtual sekarang ini. Dimana orang orang lebih senang bersenggama dengan sesuatu yang semu dripada berbaur merasakan atmosfer humanitas masyarakat layaknya manusia.
Sabtu, 09 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)